• Breaking News

    Usai Keliling Indonesia, Indra 'Pencari Keadilan" Ingin Temui Jokowi





    Jakarta - Indra Azwan tak lelah mencari keadilan untuk kematian anaknya yang meninggal 23 tahun lalu. Pria berusia 55 tahun ini membawa banyak pesan dari perjalanannya mengelilingi Indonesia.
    Sekitar sembilan bulan Indra berjalan berkeliling dari Sabang hingga Merauke sejak 9 Februari hingga 19 September. Persinggahannya kali ini ke Jakarta, Indra berharap dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan kasus kematian anaknya yang bernama Rifki Andika.

    "Saya melakukan aksi ini supaya masyarakat tahu, bukan saya saja yang teraniaya. Ribuan kilometer melesat dari Aceh sampai Merauke. Nggak terhitung lagi berapa orang yang mengalami seperti saya. Mereka sama, hanya dibuat permainan saja," ujar Indra di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).

    Selama perjalanan, Indra mengunjungi setiap kantor bupati, wali kota, hingga gubernur yang ditemuinya. Dia juga membawa spanduk berwarna putih untuk meminta bubuhan tanda tangan dukungan dari mereka.

    "Intinya sekarang, saya menuntut lewat Presiden. Siapa lagi saya mengadu kalau tidak ke Presiden. Semua sudah saya lalui. Tapi tidak ada tanggapan sama sekali. PK saya ditolak karena saya dibilang tidak punya hak," imbuhnya.

    Indra mengaku telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi melalui Sekretariat Negara pada 2 Mei lalu. Namun hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan.

    "Di situ 3 poin yang akan saya sampaikan ke Presiden. Yang pertama, saya minta betul-betul dikawal kasusnya. Kedua, saya minta agar pejabat yang melakukan kebohongan publik diusut. Ketiga, saya mau menyampaikan amanah dari tokoh-tokoh eks GAM saat saya di Aceh," jelasnya.








    Usai Keliling Indonesia, Indra 'Pencari KeadilanFoto: Muhammad Fida Ul Haq/detikcom



    Sementara itu, Direktur Advokasi LBH Bahrain mengatakan kasus Indra Azwan merupakan salah satu contoh kecil yang dialami oleh banyak rakyat kecil. LBH saat ini sedang berjuang untuk menyelesaikan kasus serupa di berbagai daerah.

    "Ini bagian kecil dari rakyat Indonesia. Catatan akhir kita, sebanyak 3.700 kasus yang kita tangani. Rata-rata korban itu di ekonomi bawah. Hak-hak mereka hampir semua terlanggar," ucapnya.

    Indra Azwan sendiri akan terus menunggu respons dari Presiden hingga akhir tahun ini. Bila tuntutannya tidak direspons, dia akan melakukan aksi terakhirnya sebagai penutup.

    "Sampai tahun ini, kalau nggak ada respons, saya akan lakukan 2 aksi sebagai penutup. Saya akan salat jenazah di Istana Merdeka atau Istana Bogor. Saya anggap semua yang di dalam adalah mayat. Dan saya akan berangkat ke Kutub Utara menancapkan bendera sebagai simbol matinya hukum di Indonesia," urainya.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    KESEMPATAN TERBATAS
    SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA
    Cara Daftar Master Dealer Leon Agen Server Pulsa Termurah
    100% GRATIS

    Post Bottom Ad

    ad728