• Breaking News

    Menteri Sri Mulyani Berwisata di Pulau Rinca, Labuan Bajo Semakin Diminati Pejabat Negara Era Jokowi

    [caption width="960" align="alignnone"]Menteri Sri Mulyani Indrawti dan rombongan di Pulau Rinca (Foto: Halaman Facebook Sri Mulyani Indrawati)[/caption]

    Menteri Sri Mulyani Berwisata di Pulau Rinca,   Labuan Bajo Semakin Diminati Pejabat Negara Era Jokowi – Saya tidak terlalu mengikuti kebiasaan liburan para menteri era kepemimpinan nasional sebelumnya baik itu era SBY, Megawati, Gus Dur atau pun Soeharto. Tapi yang menarik adalah para menteri era kepemimpinan presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla. Entah sudah berapa menteri dan pejabat negara yang berkunjung ke Labuan Bajo, tepatnya Pulau Komodo? Para menteri yang memang benar-benar datang berlibur, bukan menyelip liburan di dalam rangkaian tugas negara?




    Melalui tulisan ini saya akan memaparkan beberapa pejabat negara yang pernah berkunjung ke Labuan Bajo, Flores, NTT. Selain itu, tulisan ini  mengingatkan saya dan para pembaca supaya kita dapat melihat fenomena akhir-akhir ini bahwa Komodo menjadi destinasi wisata yang semakin diminati oleh pejabat negara.

    Salah satu faktor sebabnya kecenderungan ini tak lepas dari sosok orang nomor satu Indonesia, Presiden Joko Widodo. Arah kebijakan yang mendorong pembangunan di sektor pariwisata membuat penjabat negara memilih untuk berlibur di negeri sendiri.

    [caption width="526" align="alignnone"]Menteri Sri Mulyani Indrawti di atas puncak tertinggi Pulau Padar (Foto: Halaman Facebook Sri Mulyani Indrawati)[/caption]

    Jokowi dalam Nawa Cita, yang dijabarkan dalam 3 Dimensi Pembangunan, salah satunya adalah Pembangunan Sektor Unggulan dan pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan selain kemaritiman dan dan lain-lain.

    Implementasi dari dimensi ini, pemerintah telah menetapkan 10 destinasi wisata utama Indonesia. Dalam beberapa tulisan di Seword saya pernah menyinggung 10 destinasi wisata tersebut. Karena itu pada tulisan ini saya tidak perlu lagi paparkan. Saya langsung fokuskan saja pada Labuan Bajo.

    Ya, Labuan Bajo ditetapkan sebagai 1 dari 10 destinasi wisata unggulan. Penetapan Labuan Bajo karena di sana memiliki Taman Nasional Komodo yang tersebar di Pulau Komodo dan Pulau Rinca dan beberapa pulau kecil lainnya. Di sinilah hidup satwa liar dan langka, yakni Komodo (Varanus Komodonensis).

    Selain Komodo, hewan purba ini, perairan Labuan Bajo terdiri-dari pulau dan pantai yang eksotik serta pesona bawah laut yang mendunia. Selain orang menjenguk hewan purna tersebut, wisatawan juga dapat mencumbui pantai dan padang yang eksotik seperti Pink Beach dan Pulau Padar, serta menyelam (diving dan snorkling) dan menikmati keindahan bawah laut.

    [caption width="960" align="alignnone"]Menteri Sri Mulyani Indrawti dan komodo di Pulau Rinca (Foto: Halaman Facebook Sri Mulyani Indrawati)[/caption]

    Itu baru dari perairan Labuan Bajo, belum lagi obyek wisata alam lain seperti Batu Cermin. Ke arah Timur ada pula obyek wisata budaya seperti Rumah Adat di Waerebo (Kabupaten Manggarai), semakin ke timur ada Kampung Adat Bena di kabupaten Ngada, Danau Kelimutu di Ende, Taman Laut Waira di Maumere dan seterusnya ke timur. Singkat kata, ada 1001 pesona Labuan Bajo, umumnya Flores yang memanjakan mata dan menyejukan rasa petualangan wisatawan.

    Sangat tepat jika Jokowi menggagas dan menetapakan Labuan Bajo (Flores) sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata. Karena dasarnya Flores memiliki semua yang diinginkan pelancong dari aspek alam, budaya, religi dan sebagainya. Ini menjadi salah satu gagasan besar Jokowi selain pembangunan 7 bahkan lebih waduk di NTT serta pembangungan sektor lainnya.

    [caption width="960" align="alignnone"]Menteri Sri Mulyani Indrawti sedang santai di sebuah lopo di Rinca (Foto: Halaman Facebook Sri Mulyani Indrawati)[/caption]

    Upaya Jokowi ini mendapat perhatian dari sejumlah kementerian terkait untuk mengalokasikan dana bagi pembangunan kawasan Labuan Bajo. Jadi, urusan penataan Labuan Bajo bukan saja menjadi domain atau urusan Pemda setempat atau Kementerian Pariwisata, menjadi tanggung jawab kementerian/lembaga terkait.

    Hal ini memungkinkan karena kepemimpinan Jokowi mengedepankan konsep atau paradigma pembangunan money follows program, bukan lagi money follows function. Perubahan paradigma untuk bertujuan untuk mempercepat pembangunan di Indonesia. Sebagai misal, 1 program pada lokasi (locus) yang sama dapat dilaksanakan berbagai kegiatan dari kementerian/lembaga, misalnya Kementerian Perhubungan membangun pelabuhan, Kementerian PU membangun jalan raya, Kementerian Pariwisata menatakelola lokasi wisata dan seterusnya.

    [caption width="960" align="alignnone"]Menteri Sri Mulyani Indrawti dan rombongan snorkling di Manta Point (Foto: Halaman Facebook Sri Mulyani Indrawati)[/caption]

    Itu dari sisi perencanaan dan implementasi pembangunan. Nah, bagaimana perilaku para pejabat negara dalam rangka mendukung pembangunan tersebut? Dalam konteks Labuan Bajo, para menteri memiliki cara masing-masing. Salah satunya adalah mereka mengunjungi atau beriwisata ke Labuan Bajo dan sekitarnya. Sudah banyak pejabat negara yang berkunjung ke sana, di antaranya beberapa mantan menteri seperti Rizal Ramli dan Saleh Husen, juga Menteri Pariwisata, Menteri Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial, Kapolri dan tentu saja sang presiden, Joko Widodo.

    Dari sekian banyak menteri dan pejabat negara yang berkunjung ke Labuan Bajo, yang terbaru adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Perjalanannya ke Labuan Bajo ditulisnya di halaman Facebook miliknya. Tercatat Sri Mulyani mengunjungi Labuan Bajo pada 22 Juli 2017.

    Di halaman Facebook-nya, ia menyatakan kekagumannya pada keindahan perairan Labuan Bajo, juga menceritakan serunya hiking ke Pulau Padar yang melewati bukit ditumbuhi sabana yang diselingi batu cadar. Dari puncak tertinggi pulau tersebut, ia mendapatkan view yang sangat menakjubkan.

    “Saya sempat naik bukit (hiking) hingga mencapai puncak bukit di Padar melihat pemandangan spektakuler tiga teluk – pengalaman menakjubkan yang tidak terkatakan.” Tulis Menteri Sri Mulyani.


    Menteri Susi bersama keluarga dan rombongan menyempatkan berkunjung ke Taman Nasional Komodo terdekat dari kota Labuan Bajo, yakni Pulau Rinca dan melakukan snorkling di Manta Point untuk menikmati keindahan bawah laut.

    Saya mengutip kesan Menteri Sri Mulyani saat mengunjungi Labuan Bajo. Kesan terbalut promosi bagi pariwisata Flores.

    “Pemandangan alam yang luar biasa dan masih terpelihara, suhu udara, langit biru yang bersih dan sempurna yang sangat menyenangkan karena angin sejuk dari selatan serta kebersihan yang masih terjaga. Saya mengagumi turis-turis yang menjaga kebersihan.”


    Menteri Susi mengaku bertemu dan menyapa kelompok salah satu bank swasta yang melakukan kegiatan kerja bhakti membersihkan sampah di pantai. Ia mengapresiasi komitment mereka dan mengajak seluruh bangsa untuk peduli dan menjaga alam Indonesia.

    Wanita hebat dari Kabinet Kerja Jokowi ini menyanjung masyarakat Flores yang ramah menyambut baik turis. Ia juga  mengajak  kita untuk mengunjungi  tempat-tempat wisata indah Indonesia dan mempertahankan kebersihan dan keindahan alamnya.

    Di akhir catatan perjalanannya ke Labuan Bajo, Menteri Sri Mulyani berpesan, “Jadikan Pariwisata salah satu mesin penggerak ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan membanggakan Indonesia.”

    “Saya berharap APBN dengan dana transfer ke daerah termasuk dana desa – dapat dipergunakan untuk membangun infrastruktur yang meningkatkan Pariwisata Indonesia – menyiapkan masyarakat lokal untuk dapat memperoleh manfaat pengembangan Pariwisata dengan tercipatanya kesempatan kerja dan terjaganya keselarasan sosial dan terpeliharanya lingkungan alam secara berkelanjutan.”


    [caption width="960" align="alignnone"]Menteri Sri Mulyani Indrawti dan rombongan di berlayar di perairan Labuan Bajo (Foto: Halaman Facebook Sri Mulyani Indrawati)[/caption]

    Catatan Sri Mulyani mengingatkan saya pada  iklan sebuah produk di media televisi yang jargon-nya,  “Cintailah produk-produk dalam negeri”. Mencintai produk dalam negeri bisa juga dimultitafsir. Yang pertama, mencintai segala bentuk produk karya anak bangsa. Bisa pula mencintai produk sendiri, sebagai wujud kecintaan akan alam ciptaan di negeri sendiri. Karena selama ini, para pejabat dan orang berada cenderung melewatkan liburan ke negeri asing seperti  Maladewa, Singapura, Malaysia dan sebagainya. Sah-sah saja, tapi paling tidak hal yang sama mereka lakukan untuk negeri sendiri.

    Inilah hebatnya kepemimpinan Jokowi. Untuk mempengaruhi bawahannya tidak perlu banyak kata-kata melainkan aksi nyata. Kerja, kerja dan kerja. Bukan retoirika. Keteladanannya telah menarik banyak orang ke dalam proyek perubahan bangsa – revolusi mental. Salah satunya, mencintai potensi pariwisata bangsa yang mendunia. Ya, seperti yang diakukan oleh  Menteri Sri Mulyani dan para petinggi negara republik ini. Lantas, kapan  giliran kita? Yuk, camkan pesan Sri Mulyani di atas!

    By seword.com

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    KESEMPATAN TERBATAS
    SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA
    Cara Daftar Master Dealer Leon Agen Server Pulsa Termurah
    100% GRATIS

    Post Bottom Ad

    ad728