Letusan Gunung Agung, Banyak Turis Tunda Berkunjung ke Bali
[caption width="717" align="alignnone"]
Turis mengawasi Gunung Agung yang meletus dan mengeluarkan abu vulkanik dari Pura Besakih di Karangasem, Bali, 27 November 2017. AP/Firdia Lisnawati[/caption]
Denpasar- Kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya Kota Denpasar dipastikan terganggu akibat bencana letusan Gunung Agung. Apalagi sejak Senin, 27/11 pagi, Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup sementara.
"Letusan Gunung Agung sudah tentu berdampak terhadap sektor pariwisata di Bali," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, M.A Dezire Mulyani di Denpasar, Senin, 27/11. Ia akan terus melakukan pendataan terkait kunjungan wisatawan ke Denpasar. Situasi ini juga telah dibahas di Kantor Bali Tourism Board (BTB).
Pembahasan dampak letusan Gunung Agung menurut Dezire, juga akan dilakukan bersama Kementerian Pariwisata. Dezire mengatakan beberapa rombongan besar turis banyak yang menunda kunjungan ke Bali, termasuk ke Kota Denpasar. Di samping itu wisatawan yang akan meninggalkan Denpasar melalui Bandara Ngurah Rai juga tertunda karena bandara ditutup.
Berdasar data Dinas Pariwisata Denpasar, wisatawan domestic dan asing yang menginap di Kota Denpasar pada tahun 2016 total berjumlah 625.431 orang. Sementara pada tahun 2017 hingga bulan Oktober sebanyak 246.106 turis. “Ini terjadi penurunan hampir 60 persen," kata Dezire.
Kepala Dinas Sosial Denpasar Made Mertajaya mengatakan Pemkot Denpasar telah siaga menghadapi bencana erupsi Gunung Agung. Langkah yang telah dilakukan sama dengan penanganan pengungsi sebelumnya dengan tetap melakukan evaluasi di setiap posko.
Para pengungsi telah berdatangan ke Kota Denpasar dan Posko Danau Tempe mengalami penambahan pengungsi yang sebelumnya 166 orang menjadi 188 orang. Posko Gurita juga telah menerima kdatangan 11 kepala keluarga (KK) pengungsi.
Sumber: tempo.co
Turis mengawasi Gunung Agung yang meletus dan mengeluarkan abu vulkanik dari Pura Besakih di Karangasem, Bali, 27 November 2017. AP/Firdia Lisnawati[/caption]Denpasar- Kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya Kota Denpasar dipastikan terganggu akibat bencana letusan Gunung Agung. Apalagi sejak Senin, 27/11 pagi, Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup sementara.
"Letusan Gunung Agung sudah tentu berdampak terhadap sektor pariwisata di Bali," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, M.A Dezire Mulyani di Denpasar, Senin, 27/11. Ia akan terus melakukan pendataan terkait kunjungan wisatawan ke Denpasar. Situasi ini juga telah dibahas di Kantor Bali Tourism Board (BTB).
Pembahasan dampak letusan Gunung Agung menurut Dezire, juga akan dilakukan bersama Kementerian Pariwisata. Dezire mengatakan beberapa rombongan besar turis banyak yang menunda kunjungan ke Bali, termasuk ke Kota Denpasar. Di samping itu wisatawan yang akan meninggalkan Denpasar melalui Bandara Ngurah Rai juga tertunda karena bandara ditutup.
Berdasar data Dinas Pariwisata Denpasar, wisatawan domestic dan asing yang menginap di Kota Denpasar pada tahun 2016 total berjumlah 625.431 orang. Sementara pada tahun 2017 hingga bulan Oktober sebanyak 246.106 turis. “Ini terjadi penurunan hampir 60 persen," kata Dezire.
Kepala Dinas Sosial Denpasar Made Mertajaya mengatakan Pemkot Denpasar telah siaga menghadapi bencana erupsi Gunung Agung. Langkah yang telah dilakukan sama dengan penanganan pengungsi sebelumnya dengan tetap melakukan evaluasi di setiap posko.
Para pengungsi telah berdatangan ke Kota Denpasar dan Posko Danau Tempe mengalami penambahan pengungsi yang sebelumnya 166 orang menjadi 188 orang. Posko Gurita juga telah menerima kdatangan 11 kepala keluarga (KK) pengungsi.
Sumber: tempo.co
About Samsul Hadi
.jpg "Solusi")
Tidak ada komentar